Weaning with love |
Cukup lama sejak terakhir saya menulis yaaa...
kali ini saya akan cerita tentang pengalaman saya menyapih Rey. IYA Rey sudah 2 tahun nih sekarang, terhitung sejak 8 Desember 2012 hingga 15 Januari 2015 kemarin baru resmi disapih alias tidak nenen lagi.
Karena sebelumnya Shoji menyapih sendiri saat saya hamil Rey 5 bulan (Shoji 18 bulan). Kata orang tua karena air susunya sudah nggak enak, makanya Shoji nggak mau nenen hehe. Nah jaman Shoji saya nggak ngerasain nih yang namanya menyapih, karena Shoji menyapih sendiri.
Mengingat Rey yang sangat nenenholic, saya sempet khawatir kalau Rey akan sangat sulit lepas micubun (mik cucu bunda). Saya udah mulai sounding bahwa kami akan WWL (Weaning With Love) ketika Rey sudah 2 tahun.
Tiap mau bobo, Rey selalu saya affirmasi
"Rey, nanti kalau sudah 2 tahun, kalau mau bobo, mik susunya pake gelas yaaaa. Kalau bangun malam, mik air putih"
Saya sudah mulai mengenalkan cup dengan sedotan saat Rey 2 tahun kurang. Jadi dia cukup familiar. Intinya Rey selalu diajak untuk ngobrol mengenai "berhenti nenen" ini setiap malam.
Lanjut setelah 2 tahun pas, karena Rey masih belum bisa lepas nenen, akhirnya saya kurangi waktunya. Kalau biasanya masih tiap hari, tiap saat, bangun tidur, abis mandi, mau bobo siang, abis mandi sore dan mau bobo malam plus sambil ngelilir ngelilir, saya mulai kurangi menjadi "hanya saat mau bobo malam"
Awalnya sempat manja-manja dan selalu minta, tapi selalu saya tolak halus dengan mengatakan bahwa Rey boleh nenen kalau mau bobo malam di rumah, Alhamdulillah dia mau mengerti.
Sejak nggak nenen siang, Rey mengambil kesempatan malam hari untuk memuaskan nenennya, jadi tidak pernah dilepas dari mulai bobo sampai bangun lagi.
Duuhh...saya jadi kurang tidur dan badan nggak seger, emosi pun gampang terpancing. Akhirnya setelah diskusi sama ayah Shoji mengenai hal ini, kami memutuskan untuk melepas nenen Rey, toh dia sudah 2 tahun lebih.
Day 1
Rey minta nenen sebelum bobo, masih saya kasih, sampai dia tertidur lelap. Nah saat ngelilir minta nenen ini saya nggak kasih. Dia mulai menangis, tidak mau berhenti, berusaha minta dan teriak teriak sambil menendang nendang saya. Ayahnya mencoba menenangkan juga nggak bisa. Sediiih rasanya, tapi kami tau kalau kami loloskan permintaannya, kami harus mengulangi lagi saat saat seperti ini besok.
akhirnya, karena kecapekan menangis, Rey minta gelas air putih yang kami sediakan di kamar. Dia minum beberapa teguk, lalu menagis di pelukan saya sampai tertidur.
Saat ngelilir selanjutnya juga begitu. Untungnya besoknya libur, jadi saya dan suami bisa bangun agak siang hehehe....
Day 2.
Rey minta nenen sebelum bobo, sampai tertidur lelap. Pas dia bangun dan minta nenen, saya tawari air putih di botol, ditolak. Tapi dia hanya menangis sebentar lalu lanjut tidur lagi. Begitu juga saat bangun malam, hanya menangis sebentar, lalu tidur lagi.
Day 3
Rey mau bobo, tapi kali ini minta digendong ayah. Sukses Rey nggak bobo diantar nenen. Begitu juga saat bangun malam, hanya menangis lalu diusap usap lanjut tidur lagi.
Day 4
Nampaknya Rey sudah mulai kehilangan "ketagihan" nenennya. Rey sudah mau diajak ke tempat tidur dan diselimuti plus berdoa. Ditepuk tepuk sambil sesekali dicium cium dan dipeluk serta disenandungkan Sholawat :)
Dan Resmi hari ke 5 Rey sudah total lepas dari nenen di usia 2 tahun lebih 1 bulan. Tanpa paksaan, tanpa oles oles, dan sebuah kelegaan bagi kami berdua, mengingat saya akan ke Bandung di 13 Februari nanti untuk acara Seminar Director 2015 di Bandung. Alhamdulillah ternyata diberi kemudahhan dalam penyapihan Rey. Udah berkurang kekhawatiran saya.
Semangat menyapih dengan cinta yaaa bundaaa
Love
/Aya
Alhamdulillah, udah lega ya mba, udah lulus ASI..anak kedua saya juga relatif mudah menyapihnya..:)
ReplyDeleteMak kebetulan lagi mau nyapih anak kedua, umurnya dah 2 tahun 3 bulan. Sudah disounding dari 2 tahun. Tapi tetep aja gak kalo malam bangun, nangis sekenceng2nya. Mungkin kalo saya mencoba tega ya Mbak, tapi ayahnya yang gak tega disuruh nenenin aja. Alhasil sampai sekarang belum berhasil sudah 2 mingguan.
ReplyDelete