Hai haiii...sesuai janji saya kemarin, setelah mengulas sedikit tentang museum dirgantara sekarang saya pengen cerita juga tentang salah satu tempat wisata di Kaliurang namanya Bhumi Merapi. Sebelum baca yang ini, boleh juga loh baca postingan saya sebelumnya.
Ini juga merupakan postingan kolaborasi perdana saya dengan Diajeng Witri. Awalnya sih karena saya pernah ketemu Witri di salah satu event blogger, eh kok kayanya klik ngobrol sama ibu muda satu ini. Beneran muda loh umurnya cukup terpaut lumayan banyak dari saya tapi kami terlihat sama imutnya kan? Anyway, kita nanti tiap Selasa in Sha Allah akan posting Selasa Bercerita #ObrolanKeluargaDuaMamahMuda, jadi baca juga punya Witri
Lanjut ya, setelah puas berjalan jalan dan melihat aneka rupa pesawat, saya dan keluarga melanjutkan perjalanan "city tour sehari" kami ke wisata Bhumi Merapi. Awalnya karena baca postingan Dian kok kayanya menarik, lalu kami cus kesana. Kami pilih jalan lewat (m)Besi untuk menuju Jalan Kaliurang menghindari jalan utama yang pasti padat merayap karena musim liburan. Berbekal GPS dan sempat nyasar karena kebablasan naik, akhirnya ketemu juga nih area wisata Bhumi Merapi.
Pertama kali turun dari mobil, langsung terasa sejuk udara khas pegunungan. Enak banget, seger dan meskipun siang siang gak berasa terik, cuma hangat. Shoji dan Rey sangat bersemangat, mereka langsung berlarian dan sampai sampai gak sempat diajak foto bersama di pintu masuk. Jadi biar gak HOAX saya jadi korban....(((jadi korbaaaan))). Inilah saya bergaya ala ala pakai payung (dari Oriflame) dan dompet (dari Oriflame) #iklandetected
Pertama masuk kami melewati jalan setapak menuju Taman Kelinci. Ada area bebas tempat kita bisa duduk duduk sambil memberi makan kelinci. Nah, di sebelahnya juga dijual bayi bayi kelinci dari berbagai jenis yang lucu lucu. Shoji beberapa kali ingin sekali beli bayi kelinci untuk dibawa pulang, tapi mengingat beberapa hewan peliharaan berakhir menyedihkan ditangan Rey gak perlu dibahas lebih lanjut yak hiks, maka kami mengurungkan niat membeli bayi kelinci.
Wisata bhumi merapi |
Memberi makan kelinci |
Tak jauh dari area peternakan kelinci juga ada Kebun Hidroponik. Tanaman yang ditanam menggunakan media air dan cukup memakai pipa bertingkat. Waaah, jadi terinspirasi untuk bikin kebun seperti ini di rumah. Mengingat area pekarangan kami tidak cukup luas, jadi kayanya model kebun hidroponik cocok deh. Eh tapi kan meski sama sama "gunung" tapi Gunung Sempu dan Kaliurang kan beda hawanya hahaha....
Kebun hidroponik |
Selanjutnya kami langsung menuju keAarea Outbond. Ini adalah Area favorit Shoji dan Rey. Maklum dua anak bujang saya ini energinya warbyazak dan perlu disalurkan di tempat yang tepat. Area area yang menyediakan fasilitas permainan panjat panjat, merangkak, meniti tali, melompat di jalan setapak ini bisa bikin Shoji dan Rey terpacu adrenalinnya.
Outbond untuk anak |
Lanjut menyusuri jalan setapak, ada area untuk foto sama ular besar di Taman Reptil. Saya udah bergidik ngeri ngeliat ularnya. Kata pak pawang sih nggak apa apa. Dekat situ ada berbagai reptil seperti kura kura di dalam aquarium. Di sebelahnya ada kandang kandang kambing berjajar rapih. Shoji dan Rey jadi tertarik memberi makan kambing. Satu ikat daun Rp.2000 saja. Mereka malah keasyikan memberi makan kambing kambing sampai kambingnya kekenyangan sepertinya.
Memberi makan kambing di Bhumi Merapi |
Memberi makan kambing |
Usai memberi makan kambing, Shoji dan Rey tertarik untuk naik kuda. Awalnya sih saya deg degan karena dua anak itu super duper ubek juwarak tingkat propinsi. Etapi ternyata mereka lihai juga yaa menaiki kuda. Shoji terlihat santai, sementara Rey wajahnya kaya lagi nahan BAB saking tegangnya #LOL. Naik kuda kami cuma bayar @Rp.10.000 loh, bisa juga berfoto dengan kamera langsung jadi @Rp.15.000,-
Naik kuda |
Usai sholat, kami melanjutkan perjalanan ke Taman Wisata Kaliurang. Dikarenakan cuaca agak kurang bersahabat, kami hanya melewati kawasan kaliurang tanpa masuk ke Taman Wisatanya. Mungkin lain waktu kami lebih beruntung yaaa, akhirnya kami turun dan melanjutkan city tour menuju ke Taman Pelangi dan Museum Jogja Kembali.
Tips berkunjung ke Bhumi Merapi:
1. Kenakan pakaian yang nyaman termasuk alas kaki. Sehingga saat naik turun jalan setapak bisa lebih nyaman, pun ketika bermain di area outbond.
2. Siapkan baterai dan ruang yang cukup untuk menampung foto karena momen momen asik bisa dipakai untuk review dan belajar anak di kemudian hari.
3. Eksplore lebih wahana wisata Bhumi Merapi dengan membaca brosur dan bertanya pada bagian pembelian tiket, termasuk untuk mencoba susu / yogurt kambing.
So far buat saya tempat wisata ini recomended banget lah untuk keluarga. Kudu coba pokoknya, karena belajarnya dapet, serunya dapet. Sampai jumpa di postingan Selasa Bercerita #ObrolanKeluargabersamaDuaMamahMuda yaaaa....
Love
/Aya
aku kok salfok sama payungmu yooo, Mak?
ReplyDeletekembaran jeee... aku kalau piknik juga bawa tuh payung :)
Hahaha...sehati kita yaaa...#namanya juga usaha
DeleteKyah... Wisata alamnya dpet bnget buat si kecil tuh mbak. Heee
ReplyDeleteHargana juga ekonomis bnget hee.
Smoga konsisten Obrolan Keluarganyaa ya Mbak ^_^
Buat emaknya sih gak terlalu berkesan ha-ha-ha...tapi kayanya anak anak seneng banget, pengalaman baru
DeleteWah kemarin aku ke Jogja belum sempat mampir kesini hihihi
ReplyDeleteIni kalau di Depok mirip D'kandang mbak, cuma mungkin di Bhumi merapi pasti hawanya lebih sejuk ya
Sejuk banget juga enggak sih, tapi kebetulan pas mendung jadi nggak terlalu panas. Wah perlu ke d'kandang nih kalau ke depok
DeletePengen ke sana juga, lagi nyari jadwal. Halagh
ReplyDeleteRame deh kalau Mak Irul satu rombongan yaaaa
DeleteKmrn mau ajak Piki udah kesorean, kapa ah ke sini. Makasih ceritanya mak Aya.
ReplyDeleteHihihi...enak kalau pagi manda. Masih seger
DeleteBesok aku mau ke sana.... Makasoh reviewnya. Jadi tau mesti siap siap apa aja :)
ReplyDeleteSip sip. Sama sama mak
DeleteAnakku ga berani naik kuda mak, Shoji ama Rey kendel yaa
ReplyDeleteHa-ha-ha...mereka itu gampang penasaran mak
Delete