#ObrolanKeluarga: "Speak Up" Keselamatan Pasien untuk Orang Tua



Hai Bunda,
Pengalaman menunggui Aisha selama kurang lebih 10 hari ini saya dapat banyak pelajaran. Apa apa saja yang perlu kita sebagai orang tua lakukan jika anak kita mendapatkan perawatan dari rumah sakit.

Ini adalah postingan ke #2 untuk #Selasa Bercerita #ObrolanKeluarga bareng Witri. Tema kali ini adalah "ketika anak sakit". Jangan lupa baca punya Witri yaaa

#ObrolanKeluarga Ketika Anak Sakit


Kebetulan banget, perawat yang merawat Aisha menawari saya untuk ambil bagian dari angket "SPEAK UP" Keselamatan Pasien untuk Orang Tua. Jadi penelitian ini diharapkan orang tua bisa lebih aktif berbicara kepada tenaga medis tentang keselamatan pasien. Selain dapat angket, saya juga dapat booklet yang berisi definisi Speak Up dan keselamatan pasien, 7 komponen Speak up yang merupakan program JCAHO yang saat ini mulai disebarluaskan di rumah sakit besar di Indonesia.


Langsung aja ya, apa sih tujuan orang tua (dalam hal ini saya dan suami) harus mengetahui program ini? Dengan program ini diharapkan kita berani bicara terkait dengan perawatan yang anak kita dapatkan (Speak up) sementara drfinisi keselamatan pasien adalah segala upaya menghindari, mencegah, dan meminimalkan kejadian yang tidak diharapkan/risiko cidera sebagai akibat dari praktik pelayanan kesehatan. Singkatnya, supaya perawatan anak kita lebih berkualitas, kita harus bicara.

Berikut adalah kepanjangan dari SPEAK UP



Speak Up Keselamatan Pasien untuk Orang Tua

S(elalu tanyakan hal yang ingin diketahui terkait perawatan anak)


Kita berhak loh, menanyakan hal yang tidak kita pahami terkait perawatan anak kita, fungsi tindakan medis yang dilakukan pada anak kita. Bahkan, jika kita ada kesulitan memahami bahasa, kita juga berhak meminta bantuan penerjemah agar komunikasi berjalan dua arah.

P(erhatikan Perawatan dan Pengobatan yang Anak Anda Dapatkan)


Jika dalam perawatan kita melihat ada yang tidak sesuai, kita wajib bertanya. Pastikan juga tenaga kesehatan memperkenalkan diri sebelum melakukan tindakan pada anak. Sebelum melakukan tindakan, dokter atau perawat wajib mencuci tangan, tak lupa mengecek ketepatan identitas anak dengan menanyakan nama dan tanggal lahir dengan gelang pada data gelang pasien. Bila obat yang diberikan tidak seperti biasa, kita juga berhak bertanya. Informasi seperti tanda jatuh dan mengingatkan perawat untuk menaikkan pembatas tepi juga bisa kita lakukan jika dokter atau perawat terlupa.

E(dukasi Diri Anda dan Anak Anda Sendiri Tentang Penyakit Anak Anda)


Penting sekali loh bagi kita untuk tau seluk beluk penyakit yang diderita anak. Dengan maksud supaya kita ada bayangan bagaimana treatment terbaik yang perlu diberikan. Sebaiknya informasi ini kita tanyakan kepada dokter agar informasinya akurat. Selain itu, kita perlu mencatat hal penting tentang perawatan anak kita, jangan lupa untuk membaca lembar persetujuan medis dan perawatan secara teliti sebelum kita menandatanganinya.

A(nggota Keluarga atau Teman Dapat Menjadi Pendamping Anda dalam Perawatan Anak Anda)


Pentingnya pendamping adalah supaya ada yang membantu memberi persetujuan perawatan anak kita. Pastikan pendamping adalah orang yang memahami jenis perawatan yang kita inginkan untuk anak kita dan menghormati keputusan kita. Pendamping ini bisa dari keluarga atau teman dekat.

K(etahui Obat Mana Yang Anak Anda Minum dan Mengapa Meminumnya)


Obat yang diberikan kepada anak kita tentunya punya fungsi tertentu bukan. Ada baiknya kita bertanya kepada dokter atau perawat mengenai fungsi obat yang diberikan berikut efek sampingnya. Jika diberi infus, tanyakan juga berapa lama seharusnya infus itu habis. Jika tetesan infus tidak lancar atau terdapat bengkak, kemerahan, nyeri pada bagian yang dipasang infus, segera beritahu dokter dan perawat. Begitu pula jika ada reaksi alergi, sebaiknya segera disampaikan. Tanyakan juga mengenai obat yang diminum bersamaan, bagaimana efeknya.

U(sahakan Anda Cermat Memilih Pelayanan Kesehatan Untuk Anak Anda)


Pemilihan rumah sakit memegang peranan penting. Buat saya rumah sakit yang sudah terakreditasi dan punya pengalaman dalam merawat anak dengan tipe penyakit seperti yang Aisha punya saat ini punya nilai plus. Pilih juga rumah sakit dengan keahlian dan spesifikasi yang sesuai dengan jenis penyakit anak kita, maka kita akan merasa aman.

P(artisipasi Dalam Semua Keputusan Tentang Pengobatan Anak Anda)

Karena tenaga medis dan kita adalah partner, maka komunikasi harus berjalan baik. Kita dan tenaga kesehatan harus bersepakat tentang perawatan yang aman diberikan untuk anak kita. Kita juga perlu tau berapa lama pengobatan akan berlangsung, siapa saja yang merawat anak kita, dan jadikan resume rekam medis anak sebagai dokumentasi.

Jadi, kalau anak kita menjalani perawatan di rumah sakit, sudahkah kita menerapkan prinsip SPEAK UP ini?

Love
/Aya

1 comment

  1. Mak, makasih buat ilmu barunya ini... Alhadulillah, Arjuna blm pernah dirawat (jangan sampai, yah), etapi ilmu kayak gini perlu diketahui :)

    ReplyDelete