EEG Longterm |
Hai bunda,
Masih ingat tentang postingan kami bertemu prof Zainal di RS Telogorejo?
Kalau belum baca, sok atuh dibaca dulu:
Hari ini, Kamis, 30 Januari 2020 kami datang ke Semarang memenuhi panggilan dari RS Telogorejo untuk EEG longterm dan MRI
EEG Longterm
Adalah meletakkan elektroda di bagian kepala untuk merekam aktivitas otak dalam waktu minimal 24 jam. Karena alat harus terpasang selama 24 jam, otomatis semua aktivitas selama itu harus dipakai kemana-mana, makanya dibalut alatnya satu kepala pakai perban.
MRI
Magnetic resonance imaging (MRI) atau pencitraan resonansi magnetik adalah pemeriksaan yang memanfaatkan medan magnet dan energi gelombang radio untuk menampilkan gambar struktur dan organ dalam tubuh. MRI dapat memberikan gambaran struktur tubuh yang tidak bisa didapatkan pada tes lain, seperti Rontgen, USG, atau CT scan. (alodokter.com)
Jadi ini adalah dua prosedur yang memang diminta oleh profesor sebelum tindakan bedah. Kenapa harus bedah? karena kejang yang ada pada Aisha tidak bisa dikontrol dengan obat obatan. bahkan obat pamungkas yang biasanya efektif seperti prednison, tidak bisa juga mengontrol kejang Aisha. jadi, kami memutuskan menjemput kesembuhan Aisha dengan metode bedah syaraf. Kejang Aisha namanya West Syndrom. Yang pengen tau, bisa dibaca di link berikut:
Persiapan kami sebelum berangkat untuk tindakan ini adalah:
1. Keramasin rambut Aisha
Karena tindakan ini akan menempelkan elektroda ke kepala, sehari sebelumnya pastikan kulit kepala bersih, supaya hasil EEG nya optimal. Tindakan ini mirip dengan EEG biasa sih, bedanya hanya jika EEG longterm, dipasang alat selama 24 jam.
2. Masuk langsung ke IGD
Karena kita sudah punya surat rujukan untuk rawat inap, kita langsung aja masuk lewat IGD. Nanti kita tanya ke pak satpam yang jaga, langsung diantrikan dan ditanya-tanya beberapa pertanyaan terkait kondisi anak. Abis itu kita nunggu pendaftaran dan disiapin kamarnya.
Proses pendaftaran juga cepat dan ruang tunggunya nyaman. Aisha langsung diantarkan ke lantai 2 kamar HND. Disana ada 1 tempat tidur yang di depannya kamera, dan ada mesin rekam EEG.
EEG dalam kondisi sadar |
3. Proses pemasangan alat EEG
Aisha masuk dan mulai dipasang alat EEG. Bagian kepala dibalut supaya elektrodanya enggak geser-geser. ini juga mencegah tangan aisha garuk garuk kepala kalau gatal sehingga merusak pembacaan grafik EEG.
4. Konsultasi Gizi
Pas masuk kami langsung ketemu sama dokter gizi untuk pantau kebutuhan gizi Aisha selama proses EEG. Saya sempat konsulkan pola makan Aisha yang dibuat ahli gizi profesional, alias ayah Shoji dengan kebutuhan asupan gizi saat ini
Dokter Arin (dokter gizi Aisha) menyampaikan bahwa asupan makan Aisha sudah betul, hanya tinggal dibagi waktunya saja. Yang tadinya hanya 4 kali sehari, laku dibuat 5 kali dengan jadwal :
- 07.00 makan pagi (2,5 pediasure, 150 ml air, 2 sdm VCO)
- 10.00 Snack (2,5 pediasure, 150 ml air)
- 14.00 Makan siang (2,5 sdtk pediasure, 150 ml air, 2 sdm VCO)
- 16.00 Snack sore (2,5 pediasure, 150 ml air)
- 19.00 makan malam (2,5 pediasure, 150 ml air, 2 sdm VCO)
1. Janganlupa bawa barang barang berikut:
- Surat rujukan dari Prof Zainal untuk MRI dan EEG yang didapat di kontrol sebelumnya.
- Sendal jepit untuk wara wiri di dalam ruang observasi,
- Peralatan mandi untuk penunggu,
- Selimut untuk yang nunggu,
- Baju bukaan depan untuk anak atau minta dari RS untuk ganti baju sebelum proses pemasangan elektroda. Aisha harus merelakan baju cantiknya digunting 😭
Diinfus sebelum proses MRI |
Hasil EEG
Dokter Aris saat visit dan membacakan hasil grafik EEG Aisha sekaligus menjelaskan tentang beberapa bagian otak:
Ada 4 bagian otak, frontal, Parietal, oksipotal dan temporal. Nah kemarin punya Aisha itu yang paling sering terdeteksi jadi tempat menyebab kejang adalah T1 dan T2 (temporal 1 dan 2). Bagian ini di kanan dan kiri kepala, jadi memang bentuk kejang Aisha menyebar dan mengarah ke Lennox Gestaut Syndrome.
Hasil MRI
Penjelasan Dokter Arif yang sempat saya tangkap, antara lain. MRI itu memotret kepala dengan bentuk irisan berlapis dari atas hingga bawah. Dari sana terlihat, bagian otak mana saja yang memang bermasalah. Punya Aisha ada bagian "growong" di bagian tengah kedua sisi (sepertinya ini yang dinamakan Enchepalomalacia lobus parietal bilateral) nih, bagian otak Aisha juga relatif kecil sehingga tidak memenuhi tempurung kepalanya. Jadi ada bagian abu abu di luar otak yang kosong. Selain itu terdapat juga bagian otak yang kopong (tidak penuh). Banyak yang jarang juga ditemukan oleh dokter Aris. Di otak Aisha juga ditemukan ulegyria, ini menyebabkan tindakan medis dengan obat obatan tidak cukup efektif, sehingga perlu dilakukan pembedahan.
Dari hasil MRI mungkin yang akan dilakukan adalah craniotomi atau memberi jarak pada dua bagian otak (kanan dan kiri) untuk meminimalisir terjadinya konslet listrik di otak yang menimbulkan kejang. Mohon doa ya sahabat semua, semoga semua ikhtiar kami diberikan yang terbaik dari Allah.
Lanjut ke postingan berikutnya tentang proses bedah dan pasca bedah syaraf Aisha yaaa.
Salam sehat
/Bunsho
Kartika Nugmalia
Aisha, kangeeen...
ReplyDeleteMiss you too aunty. Mwah
DeleteAaamiin.. semoga cepet sembuh Aisha :) come back stronger
ReplyDeleteaaah... aamiin...terimakasih Tante. Love
DeleteAisha cantik, insya Allah ikhtiar ini diridhoi Allah ya nak. Mama Aya luar biasa. Aku mendoakan dari sini untuk Aisha, mama Aya & seluruh keluarga.
ReplyDeleteAamiin...terimakasih Tante Lusi. Untuk segala support selama ini ya. Sehat sehat selalu dan keep inspiring ya Tante
DeleteAisha sakit apa mbak? Maaf belum pernah ngikutin kisah Aisha. Semoga Aisha cepat pulih ya mbak
ReplyDeleteAisha ada epilepsi west syndrome Tante. Terima kasih doanya
DeleteIn syaa Allah ikhtiar Mbak akan berbuah manis. Pengen tahu kelanjutan ceritanya. Semoga setelah ini Aisha gak kejang lagi. 😍💟💕
ReplyDeleteAamiin...kami juga berharap demikian.
DeleteAishaaaaaa, anak shalihaat, kuat, hebaaaatt!
ReplyDeleteSemoga segera sehaaatt ya.
Terus jadilah qurrota a'yun untuk Bunda dan Ayah ya Nak.
Aamiin...terima kasih Tante. Sehat sehat yaaa disana
Deleteaishaa, semoga lekas sehat kembali yaaaa, keep strong, beberapa tahun lalu aku sempet direkomendasiin buat MRI juga karna ada benjolan di siku, alhamdulillah sekarang udah sehat kembali
ReplyDeleteLekas sembuh dan sehat lagi buat Aisha ya nak sayang, buat Mamanya juga sehat dan tetap setrong ya mba.
ReplyDeleteSemoga ikhtiar ini semakin dekat membawa pada kesembuhan ya, nak.
ReplyDeleteAisha pasti kuat melewati semuanya. Ayah dan bunda juga.
Salam sayang dan doa terbaik untuk Aisha.
Yang sabar yang kuat tetap semangat Aisha dan mbak. Ini salah satu jalan ikhtiar Allah sembuhkan Aisha Aamiin yaa Rabb
ReplyDeleteAisha semangat terus ya, ikut mendoakan untuk Aisha dan keluarga. Setelah EEG ini dan menjalani bedah Aisha bisa kembali sembuh ya
ReplyDeleteSemoga tindakan yg akan dilaksanakan lancar dan sukses sehingga Aisha lekas sehat kembali.. Bersabar ya Nak Cantik & juga Ayah bundanya.. *peluuuk...
ReplyDeleteSemoga kembali sehat yah mam, biar bisa bercanda dan bermain bersama keluarga besar. Sayang dedekku. Semoga mam juga sehat selalu yah. Amin
ReplyDeleteAisha dan keluarga, semangat yaa. Aisha insya Allah segera sembuh setelah operasi. Kita semua doakan Aisha yaa
ReplyDeleteHai aisha cantik, semangat ya sayang. Bunsho juga, semangat. InsyaAllah segala ikhtiar yang dilakukan oleh mbk sekeluarga utk aisha berbuah manis aamiin.
ReplyDeleteSemoga ikhtiarnya diridlai dan membuahkan hasil ya Bun.. Semoga Aisha nya tidak kejang-kejang lagi :) Insya Allah semua yg dilakukan berbuah keberkahan yg melimpah...
ReplyDeleteStrong girl, cepet sehat ya.. Aisha ... Tuhan menyembuhkanmu. Mama, papa dan kakak-kakaknya juga sehat terus ya. Ganbatte!!
ReplyDeleteBismillah semoga lancar selalu prosesnya sampai pnyembugan ya mba, Aisha senyumnya bikin adem. SEhat selalu ya adek, kuat dan lekas pulih. Ikhtiar bunda dan ayahnya dikabulkan Allah.
ReplyDeleteLekas sehat buat Aisha dan Mbak sekeluarga juga tetap kuat. Aku beberapa kali nonton drama pembedahan. Tapi kalau ngalami sendiri, rasanya pasti gak karuan ya
ReplyDeleteAisha anak yang kuat dan hebat, pasti bisa melalui ikhtiar pengobatan ini ya Aya. Peluk untukmu dan Aisha, semoga selalu mendapat kekuatan. Doaku untuk kesembuhan Aisha ya.
ReplyDeleteSemangaat selalu yaaa mbaaa..semoga semua proses pengobatan bisa dijalankan dengan sempurna dan lancar hingga akhir nanti
ReplyDeleteMasya Allah bacanya saja saya jadi tegang. Semoga Aisya lekas sembuh dan operasi atau apapun namanya ikhtiar pengobatan yang sedang ayah bundanya kerjakan bisa membuahkan hasil yang menyenangkan.
ReplyDelete